Logo

Logo
BSB Study Solutions

Sabtu, 06 Mei 2023

Peningkatan Motivasi Peserta Didik dalam Belajar Matematika melalui Kisah Tokoh Besar Matematika

Halo sobat study, pada artikel kali ini kita akan membahas tentang peningkatan motivasi peserta didik dalam belajar matematika melalui kisah tokoh besar matematika. Happy Reading!!!

 


Motivasi sangat dibutuhkan dalam proses belajar matematika. Motivasi menurut Uno (2009:8) adalah dorongan dan kekuatan dalam diri seseorang untuk melakukan tujuan tertentu yang ingin dicapainya. Sedangkan menurut Solichatun (2007:7) motivasi belajar matematika menggambarkan dorongan, keinginan dan kebutuhan peserta didik untuk belajar matematika yang terlihat kemauan peserta didik dalam mengerjakan soal yang diberikan. Pemberian motivasi sebelum proses belajar dimulai, menurut Shaleh (2008:42) memeiliki pengaruh yang kuat pada anak didik untuk mampu menghadapi berbagai rintangan yang ada di depannya, motivasi yang kuat juga menjadi sebuah energi agar peserta didik mampu menghadapi berbagai tantangan dalam belajar matematika pada materi apapun. Tidak menyerah ketika mengerjakan soal yang sulit, tidak akan mengeluh dalam menghadapi berbagai soal ulangan dan mampu mengerjakan secara mandiri.

Banyak hal yang dapat dilakukan oleh guru dalam membangkitkan motivasi peserta didik dalam belajar matematika. Menurut Shaleh (2008:86) sepenggal cerita inspirasi ternyata mampu menggugah emosi dan semangat bagi seseorang. Teknik seperti ini dapat diterapkan oleh guru sebelum menyampaikan materi pelajaran kepada anak didiknya. Hampir semua tokoh di bidang matematika dapat memberikan inspirasi yang luar bisa.  Anak didik tentu akan terkagum–kagum dengan cerita tersebut.  Misalnya, cerita Carl Fiedrich Gauss yang mampu menghitung dengan cepat dalam hitungan detik.

Kisah Carl Friedrich Gauss dapat dijadikan sebagai kisah insipirasi bagi peserta didik dalam meningkakan motivasi belajar matematika. Carl Friedrich Gauss merupakan salah satu ilmuwan hebat dunia, ia juga diakui sebagai ahli matematika terbesar sepanjang masa. Hal ini cukup beralasan, sebab ia memang jenius sejak kecil. Pada saat Gauss berusia tiga tahun, ia berhasil menemukan kesalahan yang dilakukan ayahnya waktu sang ayah melakukan kalkulasi di bidang keuangan. Gauss melakukan hal yang menakjubkan lagi saat ia berada di sekolah dasar. Pada waktu itu guru matematikanya meminta murid-murid menjumlahkan bilangan-bilangan dari 81297 + 91495 + 81693 + … + 100899. Gauss berhasil menyelesaikan soal tersebut beberapa detik setelahnya.

Setelah pemeberian motivasi diharapkan peserta didik dapat menunjukan perilaku sesuai dengan indikator peserta didik yang termotivasi untuk belajar. Menurut Solichatun (2007:28) indikator peserta didik termotivasi untuk belajar : 1) senang mengikuti pelajaran; 2) tidak merasa bosan saat belajar; 3) mengikuti pelajaran dengan sunguh-sungguh; 4) mengerjakan tugas yang diberikan; 4) merasa bahwa belajar adalah kebutuhan; 5) merasa aman belajar; 6) memiliki rasa ingin tahu yang besar; 7) percaya diri untuk berprestasi.

Untuk mengukur motivasi peserta didik dalam belajar dapat dilakukan dengan mengidentifikasi indikator tersebut. Solichatun (2007:28) menambahkan jika peserta didik sudah termotivasi dalam mengikuti pembelajaran, mereka akan berlomba–lomba mengerjakan soal. Keadaan seperti ini diharapkan mampu meningkatkan penguasaan peserta didik terhadap materi matematika yang diajarkan. Penyampaian motivasi ini dikatakan berhasil dapat dilihat dari banyaknya peserta didik yang tuntas dalam mengerjakan test yang berkaitan dengan materi yang diberikan.

 

DAFTAR PUSTAKA

Shaleh, Andri. 2008. Seni Mengajarkan Matematika Berbasis Kecerdasan Majemuk. Bandung: Tinta Emas Publishing.

Solichatun.  2007. “Implementasi Kontekstual Dalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Motivasi Belajar Peserta didik SMP”. Skripsi pada Jurusan Pendidikan Matematika  FPMIPA UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Uno, Hamzah. 2009. Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis Bidang Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

0 komentar:

Posting Komentar

MULAI DARI DIRI Topik 1 – Pembelajaran Sosial Emosional

MULAI DARI DIRI Topik 1 – Pembelajaran Sosial Emosional Halo sobat study, pada artikel kali ini kita akan membahas tentang emotional learn...