Halo sobat study, pada
artikel kali ini kita akan membahas tentang Prosedur Pengembangan Kurikulum. Happy Reading!!!
Jawablah
pertanyaan berikut!
1. Apa yang dimaksud
dengan pengembangan kurikulum?
2. Jelaskan prosedur
pengembangan kurikulum yang sesuai!
Jawaban:
Nomor 1
Pengembangan kurikulum yakni perancangan
kesempatan belajar yang bertujuan guna mengarahkan peserta didik menuju kepada
transisi yang diharapkan serta mengevaluasi sampai mana transisi tersebut sudah
terlaksana kepada para peserta didik (Bahri, 2011). Pendapat lain juga di
paparkan oleh Sudarman (Sudarman, 2019) bahwasanya Pengembangan kurikulum
adalah istilah yang komprehensif, didalamnya mencakup: perencanaan, penerapan
dan evaluasi. Perencanaan kurikulum adalah langkah awal dalam membangun
kurikulum ketika pekerja kurikulum membuat keputusan dan mengambil tindakan
untuk menghasilkan perencanaan yang nantinya akan digunakan oleh guru dan
peserta didik. Penerapan Kurikulum atau biasa disebut juga implementasi
kurikulum berusaha untuk mentransfer perencanaan kurikulum ke dalam tindakan
operasional di lapangan.
Menurut
(Alfatih, dkk, 2022) Pengembangan kurikulum, selain mempertimbangan landasan
filosofis, sosiologis, psikopedagogis, teoritis, dan landasan yuridis, juga
mengacu pada pertimbangan yang bertalian dengan prinsip-prinsip pengembangan
kurikulum, yang digunakan sebagai kaidah yang harus ditempuh dan menjiwai suatu
kurikulum yang akan disusun atau dikembangkan.
Nomor 2
Dahlan, dkk (2014) menyebutkan bahwa
terdapat prosedur pengembangan kurikulum secara baku yang direkomendasikan oleh para
ahli kurikulum, yakni:
a) Identifikasi
kebutuhan, yakni berkaitan dengan tujuan pendidikan yang hendak diraih atau
berkaitan dengan kebutuhan masyarakat
b) Analisis
dan pengukuran kebutuhan, yakni analisis terhadap identifikasi kebutuhan yang
sebelumnya ditemukan sebagai bentuk penilaian dan pengukuran kelayakan
kebutuhan
c) Penyusunan
desain kurikulum, yakni proses pengembangan desain kurikulum setelah
menganalisis kebutuhan yang telah ditetapkan.
d) Validasi
kurikulum, implementasi kurikulum, yakni tahapan pengujian kurikulum dan
pelaksanaan kurikulum
e) Evaluasi
kurikulum, yakni evaluasi terhadap hasil pelaksanaan kurikulum serta hambatan
yang ditemukan dalam proses implementasinya sebagai bahan kajian pembaharuan
kurikulum selanjutnya
Pendapat
lain yaitu Julaeha (Jualeha, dkk. 2021) menyebutkan bahwa pengembangan dalam kurikulum melalui empat tahapan yaitu:
a) Merumuskan
tujuan pembelajaran, yang terdiri dari tujuan umum dan khusus. Tujuan umum
merupakan tujuan yang ingin diraih oleh satuan pendidikan atau pengembang
kurikulum sedangkan tujuan khusus merupakan tujuan yang berasal dari tuntutan
stakeholders
b) Merumuskan
dan menyeleksi pengalaman belajar. Tahap ini dapat dilalui dengan menyeleksi
pengalaman belajar yang dibutuhkan dalam mencapai tujuan kurikulum atau
pembelajaran. Pengalaman siswa harus sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai,
dimana setiap tujuan menentukan pengalaman belajar yang akan didapatkan
masing-masing siswa. Selain itu, setiap pengalaman belajar yang didapatkan juga
harus memuaskan keingintahuan siswa. Setiap rancangan pembelajaran juga disusun
dengan melibatkan partisipasi siswa. Setiap pembelajaran juga harus
memungkinkan memiliki lebih dari satu tujuan pembelajaran yang berbeda-beda.
Pengalaman belajar yang dipilih juga harus dapat meningkatkan dan mengembangkan
kemampuan berpikir siswa
c) Mengorganisasi
pengalaman belajar. Terdapat beberapa jenis pengorganisasian pengalaman
belajar. Pertama, pengorganisasian secara vertikal dan kedua secara horizontal.
Pengorganisasian secara vertikal apabila menghubungkan pengalaman belajar dalam
satu kajian yang sama dalam tingkat yang berbeda. Sedang pengorganisasian
secara horizontal jika kita menghubungkan pengalaman belajar dalam bidang
geografi dan sejarah dalam tingkat yang sama
d) Mengevaluasi
kurikulum. Terdapat dua aspek yang perlu diperhatikan sehubungan dengan
evaluasi. Pertama, evaluasi harus menilai apakah telah terjadi perubahan
tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah dirumuskan.
Kedua, evaluasi sebaiknya menggunakan lebih dari satu alat penilaian dalam
suatu waktu tertentu. Lebih lanjut, terdapat dua fungsi evaluasi. Pertama,
fungsi sumatif yakni evaluasi yang digunakan untuk memperoleh data tentang
ketercapaian tujuan oleh peserta didik. Kedua, fungsi formatif yakni evaluasi
untuk melihat efektivitas proses pembelajaran
Lebih
lanjut, (Fajri, 2019) menguraikan proses pengembangan kurikulum secara lengkap.
Proses pengembangan kurikulum dimulai dari perencanaan dan berakhir pada
evaluasi. Sebagai sebuah proses, berarti dalam pelaksanaan pengembangan
kurikulum mencakup berbagai tahapan yang wajib dilaksanakan seperti yang telah
dipaparkan dari Varary (dalam Fajri, 2019)
REFERENSI
Al-Fatih,
Muhammad. (2022). Pengembangan Kurikulum Pembelajaran Implementasinya di SD
Terpadu. Vol. 6 – No. 1, page 421-427. Jurnal Pendidikan Edumaspul.
Bahri,
S. (2011). Pengembangan Kurikulum Dasar Dan Tujuannya. Jurnal Ilmiah Islam Futura,
Vol. 11(1), 15. https://doi.org/https://doi.org/10.22373/jiif.v11i1.61
Dahlan,
D., Budiwati, N., & Kurniawati, S. (2014). Pengembangan Model Kurikulum
Pendidikan Ekonomi Untuk Menyiapkan Guru Profesional Di Sekolah Bertaraf
Internasional. PARAMETER: Jurnal Pendidikan Universitas Negeri Jakarta, 25(2),
56–61. https://doi.org/https://doi.org/10.21009/parameter.252.01
Fajri,
K. N. (2019). Proses Pengembangan Kurikulum. Islamika, 1(2), 35–48.
https://doi.org/https://doi.org/10.36088/islamika.v1i2.193
Julaeha,
S. (2019). Problematika Kurikulum dan Pembelajaran Pendidikan Karakter. Jurnal
Penelitian Pendidikan Islam, Vol 7 No 2 years 2019, p 157.
https://doi.org/https://doi.org/10.36667/jppi.v7i2.367
Sudarman.
2019. Pengembangan Kurikulum (Kajian Teori dan Praktik). Mulawarman University
Press. Samarinda
Thanks
for reading, don't forget your feedback. Have a nice day.