Logo

Logo
BSB Study Solutions

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 28 Mei 2023

Eksplorasi Konsep TOPIK 1 COMPUTATIONAL THINKING – Contoh CT dalam Kehidupan Sehari-Hari

Halo sobat study, pada artikel kali ini kita akan membahas tentang Contoh CT dalam Kehidupan Sehari-Hari. Happy Reading!!!



  1. Sampai saat ini, Anda sudah mendapatkan contoh-contoh implementasi CT dalam kehidupan sehari-hari. Dalam contoh-contoh tersebut, dapat dilihat bahwa CT dapat diterapkan dengan ataupun tanpa menggunakan “komputer”. Tuliskanlah hal atau persoalan apa yang zaman sekarang tidak memakai “komputer”, TIK, dan robot tapi membutuhkan CT!
  2. Tuliskan dan jelaskan minimal satu contoh penerapan untuk masing-masing fondasi CT dalam kehidupan sehari-hari! Contoh yang Anda berikan dapat mengandung lebih dari satu fondasi.

Jawablah pertanyaan diatas, kemudian Anda unggah pada aktifitas Eksplorasi Konsep - Unggah Lembar Kerja Mahasiswa

 

Jawaban:

Nomor 1

Sampai saat ini, Anda sudah mendapatkan contoh-contoh implementasi CT dalam kehidupan sehari-hari. Dalam contoh-contoh tersebut, dapat dilihat bahwa CT dapat diterapkan dengan ataupun tanpa menggunakan “komputer”. Tuliskanlah hal atau persoalan apa yang zaman sekarang tidak memakai “komputer”, TIK, dan robot tapi membutuhkan CT!

Jawaban:

1)      Membuat telur dadar dengan wajan kecil untuk satu orang

2)      Membuat teh panas  dengan gelas dan gula yang pas

3)      Memaasak nasi dengan air yang setara dengan beras

Nomor 2

Tuliskan dan jelaskan minimal satu contoh penerapan untuk masing-masing fondasi CT dalam kehidupan sehari-hari! Contoh yang Anda berikan dapat mengandung lebih dari satu fondasi

Jawaban:

Ketika Kitamura berkendara lalu mobilnya mogok dan bannya kempes.

Dekomposisi: Kitamura melihat dua masalah yang muncul yaitu mobilnya mogok (ban kempes)  dan bensinnya hampir habis

Pengenalan Pola : Kitamura pernah mengalami hal serupa atau pernah melihat orang lain mengalami hal yang sama, maka hal yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah mengatasi ban kemps terlebih dahulu

Abstraksi : Bensin mobil Kitamura tinggal sedikit, namun masih cukup untuk pergi ke pom bensin, tapi itu bukanlah hal yang harus dilakukan pertama kali. Maka max harus focus dulu dengan ban kempesnya.

Algoritma : Lalu Kitamura mulai mengganti ban kempes dengan menggunakan dongkrak untuk mendongkrak mobil, dan setelah itu melepas baut pada ban yang kemps, dan mengganti dengan ban yang baru.

 

Thanks for reading, don't forget your feedback. Have a nice day.

Jumat, 26 Mei 2023

Eksplorasi Konsep TOPIK 1 FILOSOFI PENDIDIKAN - Perjalanan Pendidikan Nasional dari Perspektif Ki Hadjar Dewantara

Halo sobat study, pada artikel kali ini kita akan membahas tentang Perjalanan Pendidikan Nasional dari Perspektif Ki Hadjar Dewantara. Happy Reading!!!

 


Pada tahap Eksplorasi Konsep, Anda membaca tulisan teks pidato Ki Hadjar Dewantara pada penganugerahan Honoris Causa oleh Universitas Gajah Mada pada 7 November 1956 dan Video “Pendidikan Zaman Kolonial” untuk memberikan visualisasi bagi Anda untuk melihat Perjalan Pendidikan Nasional secara kritis dalam membangun konsep pemikiran Anda.

Setelah membaca tulisan Ki Hadjar Dewantara dan melihat video Pendidikan Zaman Kolonial, Anda membuat sebuah tulisan argumen kritis tentang:

Argumentasi kritis (minimum 300 kata dan maksimum 500 kata )tentang gerakan transformasi Ki Hadjar Dewantara dalam perkembangan pendidikan sebelum dan sesudah kemerdekaan (Catatan Reviewer – mohon dielaborasi maksud dari argumen kritis, misalnya untuk memberikan argumen kritisi itu membutuhkan referensi, data, fakta untuk membimbing mahasiswa sehingga ketika Dosen memeriksa hasil kerja mahasiswa dapat melihat acuan referensi yang disajikan)

 

Jawaban:

Berdasarkan paparan tulisan atau pidato dan juga video yang sudah saya saksikan, saya menangkap makna bahwa para penguasa bangsa Belanda di Indonesia sebenarnya sama sekali tidak memperhatikan soal pendidikan kebudayaan. Mereka sematamata mementingkan pengajaran, yang intelektualitas serta materialistis, karena pendidikan di situ semata-mata berupa pendidikan intelek. Hal ini tentunya akan berdampak bagi penempuh pendidikan di zaman itu karena yang dipelajari hanyalah bagian akademik saja dan menghilangkan kebudayaan-kebudayaan asli Indonesia atau yang ada hanyalah kecerdasan pikiran tapi minimnya tentang pendidikan yang kultural.

Hal lain yang dapat saya ambil adalah bahwa tidak sepenuhnya pendidikan di zaman kolonial itu mutlak jelek. Pembelajaran seperti itu juga bagus serta untuk menambah pengetahuan. Namun harus bersamaan dengan pendidikan kulural dan lingkungan sebagai pusat pendidikan yang mulia.

Pendidikan zaman kolonial hanya terbatas dan tidak semua orang bisa merasakan bagaimana duduk di bangku pendidikan. Salah satu contohnya dapat kita lihat di video “Pendidikan Zaman Kolonial” bahwa bupati mendirikan sekolah kabupaten hanya untuk mendidik calon pegawai saja, selanjutnya ada kelas bumiputra yang lahir di tahun yang sama yaitu 1854 yang hanya mengajarkan rakyat cara menulis, menghitung seperlunya dan diadakan untuk mereka yang akan membatu usaha keluarga mereka. Sangat terlihat jelas bahwa tidak semua rakyat bisa menempuh pendidikan, hingga lahirlah Taman Siswa tahun 1922. yang menjadi gerbang emas munculnya semangat jiwa kemerdekaan.

Pendidikan setelah kemerdekaan sudah lebih teratur sistemnya yang tidak hanya dikatakan untuk kecerdasan oikiran saja, tapi juga sudah ada kecerdasan kulturannya. Kondisi pendidikan yang ada di Indonesia setelah merdeka mengarah pada perubahan proses pembelajaran dan landasan pendidikan. Dan siswa Indonesia memiliki ciri tersendiri dalam dunia pendidikan. Pembelajaran dilaksanakan dengan menambahkan berbagai budaya bangsa Indonesia yang dapat diwariskan kegenarasi selanjutnya. Dan juga ada perubahan perubahan nama misalnya dahulu bernama “asrama”, kemudian di zaman Islam menjelma jadi “pondok pesantren”. Ditambah lagi saat sekarang ini sudah banyak pengembangan di bidang pendidikan. Dengan pembaruan seperti kurikulum dan system pengajaran yang berpusat pada peserta didik membuat perubahan yang diharapkan mampu memperbaiki pendidikan di Indonesia.

Thanks for reading, don't forget your feedback. Have a nice day.

Rabu, 24 Mei 2023

PROSEDUR PENGEMBANGAN KURIKULUM – TOPIK 1

Halo sobat study, pada artikel kali ini kita akan membahas tentang Prosedur Pengembangan Kurikulum. Happy Reading!!!

Jawablah pertanyaan berikut!

1. Apa yang dimaksud dengan pengembangan kurikulum?

2. Jelaskan prosedur pengembangan kurikulum yang sesuai!

Jawaban:

Nomor 1

Pengembangan kurikulum yakni perancangan kesempatan belajar yang bertujuan guna mengarahkan peserta didik menuju kepada transisi yang diharapkan serta mengevaluasi sampai mana transisi tersebut sudah terlaksana kepada para peserta didik (Bahri, 2011). Pendapat lain juga di paparkan oleh Sudarman (Sudarman, 2019) bahwasanya Pengembangan kurikulum adalah istilah yang komprehensif, didalamnya mencakup: perencanaan, penerapan dan evaluasi. Perencanaan kurikulum adalah langkah awal dalam membangun kurikulum ketika pekerja kurikulum membuat keputusan dan mengambil tindakan untuk menghasilkan perencanaan yang nantinya akan digunakan oleh guru dan peserta didik. Penerapan Kurikulum atau biasa disebut juga implementasi kurikulum berusaha untuk mentransfer perencanaan kurikulum ke dalam tindakan operasional di lapangan.

Menurut (Alfatih, dkk, 2022) Pengembangan kurikulum, selain mempertimbangan landasan filosofis, sosiologis, psikopedagogis, teoritis, dan landasan yuridis, juga mengacu pada pertimbangan yang bertalian dengan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum, yang digunakan sebagai kaidah yang harus ditempuh dan menjiwai suatu kurikulum yang akan disusun atau dikembangkan.


Nomor 2

Dahlan, dkk (2014) menyebutkan bahwa terdapat prosedur pengembangan kurikulum  secara baku yang direkomendasikan oleh para ahli kurikulum, yakni:

a)      Identifikasi kebutuhan, yakni berkaitan dengan tujuan pendidikan yang hendak diraih atau berkaitan dengan kebutuhan masyarakat

b)      Analisis dan pengukuran kebutuhan, yakni analisis terhadap identifikasi kebutuhan yang sebelumnya ditemukan sebagai bentuk penilaian dan pengukuran kelayakan kebutuhan

c)      Penyusunan desain kurikulum, yakni proses pengembangan desain kurikulum setelah menganalisis kebutuhan yang telah ditetapkan.

d)     Validasi kurikulum, implementasi kurikulum, yakni tahapan pengujian kurikulum dan pelaksanaan kurikulum

e)      Evaluasi kurikulum, yakni evaluasi terhadap hasil pelaksanaan kurikulum serta hambatan yang ditemukan dalam proses implementasinya sebagai bahan kajian pembaharuan kurikulum selanjutnya

Pendapat lain yaitu Julaeha (Jualeha, dkk. 2021) menyebutkan bahwa pengembangan  dalam kurikulum melalui empat tahapan yaitu:

a)      Merumuskan tujuan pembelajaran, yang terdiri dari tujuan umum dan khusus. Tujuan umum merupakan tujuan yang ingin diraih oleh satuan pendidikan atau pengembang kurikulum sedangkan tujuan khusus merupakan tujuan yang berasal dari tuntutan stakeholders

b)      Merumuskan dan menyeleksi pengalaman belajar. Tahap ini dapat dilalui dengan menyeleksi pengalaman belajar yang dibutuhkan dalam mencapai tujuan kurikulum atau pembelajaran. Pengalaman siswa harus sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, dimana setiap tujuan menentukan pengalaman belajar yang akan didapatkan masing-masing siswa. Selain itu, setiap pengalaman belajar yang didapatkan juga harus memuaskan keingintahuan siswa. Setiap rancangan pembelajaran juga disusun dengan melibatkan partisipasi siswa. Setiap pembelajaran juga harus memungkinkan memiliki lebih dari satu tujuan pembelajaran yang berbeda-beda. Pengalaman belajar yang dipilih juga harus dapat meningkatkan dan mengembangkan kemampuan berpikir siswa

c)      Mengorganisasi pengalaman belajar. Terdapat beberapa jenis pengorganisasian pengalaman belajar. Pertama, pengorganisasian secara vertikal dan kedua secara horizontal. Pengorganisasian secara vertikal apabila menghubungkan pengalaman belajar dalam satu kajian yang sama dalam tingkat yang berbeda. Sedang pengorganisasian secara horizontal jika kita menghubungkan pengalaman belajar dalam bidang geografi dan sejarah dalam tingkat yang sama

d)     Mengevaluasi kurikulum. Terdapat dua aspek yang perlu diperhatikan sehubungan dengan evaluasi. Pertama, evaluasi harus menilai apakah telah terjadi perubahan tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah dirumuskan. Kedua, evaluasi sebaiknya menggunakan lebih dari satu alat penilaian dalam suatu waktu tertentu. Lebih lanjut, terdapat dua fungsi evaluasi. Pertama, fungsi sumatif yakni evaluasi yang digunakan untuk memperoleh data tentang ketercapaian tujuan oleh peserta didik. Kedua, fungsi formatif yakni evaluasi untuk melihat efektivitas proses pembelajaran

Lebih lanjut, (Fajri, 2019) menguraikan proses pengembangan kurikulum secara lengkap. Proses pengembangan kurikulum dimulai dari perencanaan dan berakhir pada evaluasi. Sebagai sebuah proses, berarti dalam pelaksanaan pengembangan kurikulum mencakup berbagai tahapan yang wajib dilaksanakan seperti yang telah dipaparkan dari Varary (dalam Fajri, 2019)



 

REFERENSI

Al-Fatih, Muhammad. (2022). Pengembangan Kurikulum Pembelajaran Implementasinya di SD Terpadu. Vol. 6 – No. 1, page 421-427. Jurnal Pendidikan Edumaspul.

Bahri, S. (2011). Pengembangan Kurikulum Dasar Dan Tujuannya. Jurnal Ilmiah Islam Futura, Vol. 11(1), 15. https://doi.org/https://doi.org/10.22373/jiif.v11i1.61

Dahlan, D., Budiwati, N., & Kurniawati, S. (2014). Pengembangan Model Kurikulum Pendidikan Ekonomi Untuk Menyiapkan Guru Profesional Di Sekolah Bertaraf Internasional. PARAMETER: Jurnal Pendidikan Universitas Negeri Jakarta, 25(2), 56–61. https://doi.org/https://doi.org/10.21009/parameter.252.01

Fajri, K. N. (2019). Proses Pengembangan Kurikulum. Islamika, 1(2), 35–48. https://doi.org/https://doi.org/10.36088/islamika.v1i2.193

Julaeha, S. (2019). Problematika Kurikulum dan Pembelajaran Pendidikan Karakter. Jurnal Penelitian Pendidikan Islam, Vol 7 No 2 years 2019, p 157. https://doi.org/https://doi.org/10.36667/jppi.v7i2.367

Sudarman. 2019. Pengembangan Kurikulum (Kajian Teori dan Praktik). Mulawarman University Press. Samarinda

 

 

Thanks for reading, don't forget your feedback. Have a nice day.

Minggu, 21 Mei 2023

SIMULASI 4 – LEMBAR KERJA BEDAH LMS PLATFORM BELAJAR

Halo sobat study, pada artikel kali ini kita akan membahas tentang Lembar Kerja Bedah LMS Platform Belajar. Happy Reading!!!

 

Bahan

1. LMS PPB H-1


Langkah-langkah Kegiatan

1. Tuliskan inti pembahasan berdasarkan alur MERRDEKA!

2. Tuliskan aktivitas peserta pada setiap alur MERRDEKA!

3. Tuliskan tugas/produk peserta pada setiap alur MERRDEKA!


ALUR

INTI PEMBAHASAN

AKTIVITAS PESERTA

TUGAS/PRODUK PESERTA

M

Mulai Dari Diri

Diberikan beberapa pertanyaan mengenai topik yang akan di bahas. Lalu peserta diminta untuk menjawab pertanyaan tersebut berdasarkan pengetahuan secara umum

Menjawab pertanyaan yang diberikan di LMS seputar topik yang akan dibahas.

Hasil jawaban peserta yang di jawab pada LMS

E

Eksplorasi Konsep

Berisi paparan konsep yang akan di pelajari pada topik tersebut

Peserta melihat video dan membaca artikel, mengerjakan kuis, jawab kuis langsung diberikan ke peserta.

Pemahaman peserta terhadap konsep materi yang dipelajari, serta jawaban dari pertanyaan yang muncul pada tahap mulai dari diri. Serta tanggapan terhadap video yang di tonton

R

Ruang Kolaborasi

Penugasan kelompok untuk memperdalam pemahaman dan mendorong kolaborasi

Peserta membentuk kelompok yang terdiri dari 4-5 orang selanjutnya mendiskusikan topik yang telah ditentukan

Bahan presentasi dalam bentuk PPT, Infografis, Mind Mapping atau poster.

R

Refleksi Terbimbing

Peserta menuliskan refleksi pembelajaran dengan panduan pertanyaan yang disiapkan

Melakukan refleksi terhadap hasil diskusi peserta

Perbaikan hasil dari diskusi peserta jika terdapat saran dan masukan.

D

Demonstrasi Kontekstual

Kegiatan presentasi hasil diskusi

Peserta mempresentasikan hasil diskusi yang sebelumnya telah dievaluasi oleh pendamping

Laporan hasil diskusi berupa pelaksanaan diskusi, kritik dan saran, serta pertanyaan dari audiens/rekan sejawat

E

Elaborasi Pemahaman

Kegiatan menjawab pertanyaan terkait topik yang telah dibahas

Peserta menjawab beberapa pertanyaan sebagai bentuk pemahaman dari konsep yang telah dipelajari

Kumpulan tugas dan tingkat pemahaman peserta yang lebih baik

K

Koneksi Antar Materi

Kegiatan refleksi terhadap hubungan konsep yang dipelajari dengan materi lainnya

Peserta membuat peta konsep seputar hubungan yang ada dari konsep yang telah dipelajari

Hasil berupa Mind Mapping dan Infografis

A

Aksi Nyata

Kegiatan pelaksanaan setiap tahapan yang telah dipelajari pada setipa topik

Peserta melakukan aksi nyata berupa kegiatan yang telah dirancang sesuai dengan konsep yang telah dipelajari

Hasil dari aksi nyata berupa laporan kegiatan bisa juga berbentuk artikel































Thanks for reading, don't forget your feedback. Have a nice day.

Kamis, 18 Mei 2023

SIMULASI 5 – Lesson Learn

 Halo sobat study, pada artikel kali ini kita akan membahas tentang Lesson Learn. Happy Reading!!!

 


(Aktivitas ini mirip dengan Blog pada umumnya yang dapat dikelola oleh individu dan merupakan kumpulan pemikiran, refleksi, informasi, dan lain lain. Seperti Blog biasanya, pada aktivitas ini Anda dapat menggabungkan teks, gambar, dan tautan ke blog lain, halaman web, dan media lain yang terkait dengan topiknya.

Salah satu fitur yang menarik adalah komentar. Anda dapat melihat tulisan yang sudah dibuat oleh peserta lain dan memberikan komentar positif. Dengan melihat tulisan blog peserta lain dan saling berkomentar akan membentuk pengetahuan yang lebih luas dan membangun koneksi sosial antar peserta.)

Untuk mensimulasikan aktivitas blog ini, silakan jawab pertanyaan reflektif dibawah ini.

Pada saat ini, Anda baru saja melewati rangkaian pengalaman belajar yang jika tidak dengan sengaja kita maknai pembelajarannya maka semua akan hilang begitu saja. Oleh karena itu, pada bagian ini Anda akan meninjau kembali perjalanan penggunaan LMS Platform Belajar. Silahkan Anda ingat-ingat kembali jawaban Anda pada bagian Mulai Dari Diri, terutama pada bagian nilai dan peran Anda. Silahkan Anda renungkan, kemudian jawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini.

Apa lesson learn yang diperoleh setelah melakukan proses pembelajaran?

Jawaban:

Lesson learned yaitu sebuah dokumen yang didapatkan dari proses pembelajaran dari aktivitas yang dialami. Ini dapat didapatkan baik dari pengalaman yang dialami sendiri ataupun dari orang lain. Lesson learned dapat dijadikan sebuah dokumen aset untuk  process continous improvement individu maupun organisasi. 

Lesson learn yang saya peroleh setelah melakukan proses pembelajaran adalah sebagai berikut:

  1. Belajar dari kesalahan apa yang pernah dilakukan;
  2. Mengulangi good practice atau hasil yang baik;
  3. Menghindari atau mencegah kesalahan (bad practice atau bad experience) terulang kembali;
  4. Memitigasi risiko yang sama buat timbul pada proyek yang baru;
  5. Bisa menduplikasi proses yang dengan lebih baik;
  6. Katalis untuk meningkatkan kecepatan proses pembelajaran personal ataupun organisasi.

 

LMS sebagai Platform Belajar

Simulasi penggunaan LMS Platform dapat membantu mahasiswa dalam memahami penggunaan masing-masing fitur yang tersedia pada LMS. Dengan menggunakan LMS juga kita dapat belajar mandiri, mencari tahu tentang topik atau pun materi yang telah dijelaskan oleh pendidik. Materi yang diberikan oleh pendidik mungkin belum semua tecerna dengan baik sehingga lewat tugas yang ada pada LMS dapat memberi kesempatan buat kita sebagai peserta belajar dan mencari tau akan topik yang sudah selesai dibahas. Tugas yang diberikannya pun berbagai macam ragam. Dari menyebutkan, memberikan alasan, uraian, pendapat sampai kepada mind mapping. Ini bertujuan agar peserta belajar lebih dan melatih diri dengan tugas-tugas yang diberikan

 

Thanks for reading, don't forget your feedback. Have a nice day.

Selasa, 09 Mei 2023

LK 1 Eksplorasi Konsep TOPIK 1 PENGEMBANGAN ASESMEN - Pembelajaran Pradigma Baru

Halo sobat study, pada artikel kali ini kita akan membahas tentang Pembelajaran Pradigma Baru. Happy Reading!!!

 


Setelah menyaksikan video, selesaikan lembar kerja 1 (LK 1) berikut ini. Anda dapat merujuk berbagai sumber atau referensi dalam merespon lembar kerja tersebut dalam rangka memperluas pemahaman Anda tentang konsep pembelajaran paradigma baru.

Soal 1

Salah satu karakteristik pembelajaran paradigma baru adalah proses pembelajaran harus berpusat pada peserta didik. Silakan ilustrasikan proses pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dengan memberikan contoh-contoh secara konkrit.

Jawaban: Pembelajaran berpusat pada peserta didik merupakan pembelajaran yang lebih berpusat pada kebutuhan dan kemampuan siswa, sehingga pembelajaran akan menjadi bermakna. Dengan pendekatan pembelajaran berpusat pada peserta didik menghasilkan peserta didik yang aktif, mandiri, tidak bergantung pada pengajar, melainkan mampu bersaing atau berkompetisi.

Contoh: Siswa dapat belajar secara individu maupun berkelompok, namun dalam mempresentasikan hasil belajaranya peserta didik dapat memilih cara mempresentasikan yang mereka sukai. Misalnya ada peserta didik yang ingin mempresentasikan dengan mind mapping atau ada peserta didik yang ingin menampilkan dengan power point dan video, itu dibolehkan mereka untuk memilih caranya masing-masing.

Soal 2

Apa yang menjadi pertimbangan ketika guru diberikan kemerdekaan dalam merumuskan rancangan pembelajaran dan asesmen?

Jawaban: yang menjadi pertimbangam guru yang diberikan kemerdekaan dalam merumuskan rancangan pembelajaran dan asesmen, yaitu:

  • Pendidik terlebih dahulu mampu melihat bagaimana karakter, potensi,daya tangkap yang dimiliki oleh masing-masing peserta didik, tindakan ini dilakukan dengan tujuan dapat melakukan inovasi terhadap metode pembelajaran sehingga peserta didik dengan karakter, potensi dan daya tanggap berbeda dapat memahami konsep berdasarkan cara mereka masing-masing.
  • bisa lebih mengetahui kebutuhan murid dan situasi di kelas/sekolahnya serta berdasarkan hal tersebut akan menghasilkan tujuan modul ajar/bahan ajar yang jelas.
  • Pelaksanaan evaluasi berlandaskan pada tujuan pelaksanaan asesmen penggunaan instrument untuk memperoleh umpan balik dari peserta didik. Dalam hal ini dapat berupa tercapai atau tidaknya capaian pembelajaran sesuai dengan standar yang ditentukan.
Soal 3

Pembelajaran paradigma baru dilaksanakan dalam satu siklus yang meliputi tiga tahapan yang saling berkaitan, yaitu pemetaan standar kompetensi, perencanaan proses pembelajaran, dan perencanaan asesmen. Gambarkan secara ringkas bagaimana kaitan dari ketiga tahapan tersebut!

Jawaban: sesuai dengan pembelajaran  paradigma  baru  standar  kompetensi  ini  dinamakan  dengan capaian  pembelajaran  (CP).  Capaian  pembelajaran  merupakan  kompetensi  dan karakter  yang  dicapai  setelah  menyelesaikan  pembelajaran  dalam  kurun  waktu tertentu. Standar kompetensi ini berkaitan erat dengan proses pembelajaran dan asesmen. Standar kompetensi ini dapat digunakan untuk menentukan arah tujuan pembelajaran.  Oleh  karena  itu,  penyusunan  perencanaan  proses  pembelajaran  harus  disesuaikan dengan  tujuan  pembelajaran,  supaya  proses  pembelajaran  sesuai  dengan  capaian pembelajaran yang ada. Perancangan asesmen juga harus mempertimbangkan proses pembelajaran dan selaras dengan standar kompetensi yang telah ditentukan, sehingga peserta didik dapat memenuhi kriteria kompetensi dan karakter setelah menyelesaikan pembelajaran.

Soal 4

Menurut pembelajaran paradigma baru, tujuan pembelajaran, proses pembelajaran dan proses asesmen dilakukan guna memastikan tercapainya Profil Pelajar Pancasila.  Jelaskan bagaimana karakteristik Profil Pelajar Pancasila itu!

Jawaban: Karakteristik Profil Pelajar Pancasila terdiri atas enam dimesi yaitu:

  1. Beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia dengan elemen; akhlak beragama, akhlak pribadi, akhlak kepada manusia, akhlak kepada alam, dan akhlak bernegara. Hal  ini  berarti  peserta  didik  diharapkan  memiliki  hubungan  yang  baik  terhadap Tuhan  dengan  menerapkan  ajaran  sesuai  dengan  kepercayaan  yang  dianutnya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
  2. Berkebinekaan  global,  dengan  elemen;  mengenal  dan  menghargai  budaya, kemampuan  komunikasi  interkultural  dalam  berinteraksi  dengan  sesama,  serta refleksi dan tanggungjawab terhadap pengalaman kebhinekaan. Hal  ini  berarti  peserta  didik  diharapkan  menjunjung  tinggi  rasa  persatuan  dan kesatuan dengan berbagai latar belakang budaya yang berbeda, mengembangkan sikap  toleransi  dengan  sesama  serta  mempunyai  pikiran  yang  terbuka  dalam menyikapi perbedaan yang ada
  3. Bergotong royong, dengan elemen; kolaborasi, kepeduliaan dan berbagi. Hal  ini  menunjukkan  peserta  didik  dapat  menumbuhkan  rasa  saling  peduli terhadap  sesama  yang  memerlukan  bantuan  serta  dapat  melakukan  kolaborasi dengan sesama untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan
  4. Mandiri,  dengan  elemen;  kesadaran  akan  diri  dan  situasi  yang  dihadapi,  serta regulasi diri. Mandiri  berarti  peserta  didik  dapat  menempatkan  dirinya  didalam  menghadapi suatu  kondisi  serta  bertanggung  jawab  atas  hasil  belajarnya,  contohnya mengerjakan ulangan dengan jujur
  5. Bernalar  kritis,  dengan  elemen;  memperoleh  dan  memproses  informasi  dan gagasan, menganalisis dan mengevaluasi penalaran, refleksi pemikiran dan proses berpikir, serta mengambil keputusan. Bernalar kritis  artinya peserta didik dapat mengolah informasi  yang didapatkan, menganalisis,  mengevaluasi,  menyimpulkan  informasi  yang  didapat  selama proses pembelajaran, mampu merefleksikan hasil  pembelajarannya serta mampu mengambil keputusan atas permasalahanyang dihadapi
  6. Kreatif, dengan elemen; menghasilkan gagasan yang orisinal serta menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal. Kreatif  berarti  peserta  didik  mampu  menghasilkan  karya  orisinil  dengan  cara mengembangkan,  memodifikasi,  atau  menghasilkan  sesuatu  yang  baru  yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar.

Soal 5

Pembelajaran paradigma baru sangat memperhatikan karakteristik belajar peserta didik. Ceritakan bagaimana guru seharusnya merencanakan pembelajaran dan asesmen (as learning, for learning, of learning) jika dikaitkan dengan karakteristik peserta didik!

Jawaban:

Berdasarkan  dari  karakteristik  peserta  didik,  guru  sebaiknya  menyusun  rencana pembelajaran  dan  asesmen  yang  disesuaikan  dengan  karakter  peserta  didik  namun harus  menggunakan  pertimbangan  lain  pula  seperti  kebutuhan  dan  tahap perkembangan peserta didik.  Dalam  merencanakan pembelajaran dan  asesmen,  guru dapat  menilai  peserta  didik  dengan  3  pendekatan  yakni  assessment  for  learning, assessment  as  learning,  dan  assessment  of  learning.

Assessment  for  learning dilakukan  selama  proses  pembelajaran  berlangsung  dan  dapat  digunakan  sebagai dasar  untuk  melakukan  perbaikan  proses  belajar  mengajar,  maka  guru  dapat menyiapkan  penilaian  formatif,  misalnya  tugas,  kuis,  presentasi,  proyek  sebagai penilaian  proses  belajar  peserta  didik.  Dengan  assessment  for  learning  guru  dapat menganalisis  dan  memantau  kemajuan  peserta  didik.  Hal  ini  dapat  dicontohkan peserta  didik  yang  kurang  dalam  kemampuan  mengingat  sehingga  hasil  penilaian sumatifnya kurang memuaskan, tetapi dapat berperan aktif didalam diskusi grup dan dapat menjelaskan dengan baik saat presentasi, dari hal inilah guru bisa menganalisis karakteristik yang berbeda pada tiap peserta didik.

Assessment as learning memiliki fungsi  yang  mirip  dengan  assessment  for  learning,  yaitu  berfungsi  sebagai  formatif dan dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung. Perbedaannya, assessment as  learning  melibatkan  peserta  didik  secara  aktif  dalam  kegiatan  penilaian  tersebut. Oleh  karena  itu,  guru  dapat  merencanakan  penilaian  berupa  penilaian  diri  (self assessment) dan penilaian antar teman dengan rubrik penilaian yang jelas.

Assessment of  learning  merupakan  penilaian  yang  dilaksanakan  setelah  proses  pembelajaran selesai, maka guru dapat menyiapkan asesmen diakhir pembelajaran berupa asesmen sumatif untuk mengetahui hasil belajar peserta didik.

Soal 6

Ceritakan apa langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran dan asesmen paradigma baru yang efektif!

  1. Menganalisis capaian pembelajaran (CP) untuk menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran.
  2. Merencanakan dan melaksanakan asesmen diagnostik.
  3. Mengembangkan modul ajar.
  4. Menyesuaikan proses pembelajaran dengan tahap capaian dan karakteristik peserta didik.
  5. Merencanakan, melaksanakan, dan mengolah asesmen formatif dan sumatif.
  6. Melaporkan hasil belajar.

 

Thanks for reading, don't forget your feedback. Have a nice day.

Sabtu, 06 Mei 2023

Peningkatan Motivasi Peserta Didik dalam Belajar Matematika melalui Kisah Tokoh Besar Matematika

Halo sobat study, pada artikel kali ini kita akan membahas tentang peningkatan motivasi peserta didik dalam belajar matematika melalui kisah tokoh besar matematika. Happy Reading!!!

 


Motivasi sangat dibutuhkan dalam proses belajar matematika. Motivasi menurut Uno (2009:8) adalah dorongan dan kekuatan dalam diri seseorang untuk melakukan tujuan tertentu yang ingin dicapainya. Sedangkan menurut Solichatun (2007:7) motivasi belajar matematika menggambarkan dorongan, keinginan dan kebutuhan peserta didik untuk belajar matematika yang terlihat kemauan peserta didik dalam mengerjakan soal yang diberikan. Pemberian motivasi sebelum proses belajar dimulai, menurut Shaleh (2008:42) memeiliki pengaruh yang kuat pada anak didik untuk mampu menghadapi berbagai rintangan yang ada di depannya, motivasi yang kuat juga menjadi sebuah energi agar peserta didik mampu menghadapi berbagai tantangan dalam belajar matematika pada materi apapun. Tidak menyerah ketika mengerjakan soal yang sulit, tidak akan mengeluh dalam menghadapi berbagai soal ulangan dan mampu mengerjakan secara mandiri.

Banyak hal yang dapat dilakukan oleh guru dalam membangkitkan motivasi peserta didik dalam belajar matematika. Menurut Shaleh (2008:86) sepenggal cerita inspirasi ternyata mampu menggugah emosi dan semangat bagi seseorang. Teknik seperti ini dapat diterapkan oleh guru sebelum menyampaikan materi pelajaran kepada anak didiknya. Hampir semua tokoh di bidang matematika dapat memberikan inspirasi yang luar bisa.  Anak didik tentu akan terkagum–kagum dengan cerita tersebut.  Misalnya, cerita Carl Fiedrich Gauss yang mampu menghitung dengan cepat dalam hitungan detik.

Kisah Carl Friedrich Gauss dapat dijadikan sebagai kisah insipirasi bagi peserta didik dalam meningkakan motivasi belajar matematika. Carl Friedrich Gauss merupakan salah satu ilmuwan hebat dunia, ia juga diakui sebagai ahli matematika terbesar sepanjang masa. Hal ini cukup beralasan, sebab ia memang jenius sejak kecil. Pada saat Gauss berusia tiga tahun, ia berhasil menemukan kesalahan yang dilakukan ayahnya waktu sang ayah melakukan kalkulasi di bidang keuangan. Gauss melakukan hal yang menakjubkan lagi saat ia berada di sekolah dasar. Pada waktu itu guru matematikanya meminta murid-murid menjumlahkan bilangan-bilangan dari 81297 + 91495 + 81693 + … + 100899. Gauss berhasil menyelesaikan soal tersebut beberapa detik setelahnya.

Setelah pemeberian motivasi diharapkan peserta didik dapat menunjukan perilaku sesuai dengan indikator peserta didik yang termotivasi untuk belajar. Menurut Solichatun (2007:28) indikator peserta didik termotivasi untuk belajar : 1) senang mengikuti pelajaran; 2) tidak merasa bosan saat belajar; 3) mengikuti pelajaran dengan sunguh-sungguh; 4) mengerjakan tugas yang diberikan; 4) merasa bahwa belajar adalah kebutuhan; 5) merasa aman belajar; 6) memiliki rasa ingin tahu yang besar; 7) percaya diri untuk berprestasi.

Untuk mengukur motivasi peserta didik dalam belajar dapat dilakukan dengan mengidentifikasi indikator tersebut. Solichatun (2007:28) menambahkan jika peserta didik sudah termotivasi dalam mengikuti pembelajaran, mereka akan berlomba–lomba mengerjakan soal. Keadaan seperti ini diharapkan mampu meningkatkan penguasaan peserta didik terhadap materi matematika yang diajarkan. Penyampaian motivasi ini dikatakan berhasil dapat dilihat dari banyaknya peserta didik yang tuntas dalam mengerjakan test yang berkaitan dengan materi yang diberikan.

 

DAFTAR PUSTAKA

Shaleh, Andri. 2008. Seni Mengajarkan Matematika Berbasis Kecerdasan Majemuk. Bandung: Tinta Emas Publishing.

Solichatun.  2007. “Implementasi Kontekstual Dalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Motivasi Belajar Peserta didik SMP”. Skripsi pada Jurusan Pendidikan Matematika  FPMIPA UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Uno, Hamzah. 2009. Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis Bidang Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Kamis, 04 Mei 2023

Mulai Dari Diri TOPIK 1 PEMAHAMAN TENTANG PESERTA DIDIK DAN PEMBELAJARANNYA - Teori Belajar

Halo sobat study, pada artikel kali ini kita akan membahas tentang teori belajar dan motivasi belajar. Happy Reading!!!

 


Belajar mengajar merupakan proses yang penting dalam pendidikan. Bahkan, tidak jarang hasil dari pendidikan ditentukan oleh keberhasilan proses belajar mengajar ini. Memastikan pemahaman peserta didik dan pembelajarannya menjadi tanggung jawab utama seorang guru saat pembelajaran di kelas. Untuk mendukung proses tersebut, pendidik harus mempelajari teori-teori tentang belajar. Dengan mempelajari teori belajar, pendidik akan dapat lebih mudah dalam memahami hakikat belajar dan membuat kerangka dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Sebelum masuk ke materi yang lebih mendalam, jawablah pertanyaan pada halaman berikutnya.


Pertanyaan 1:

Mengapa proses belajar menjadi penting dalam kegiatan pendidikan?

Jawaban:

Proses belajar menjadi penting dalam kegiatan pendidikan karena dengan kita belajar maka pengetahuan atau ilmu kita akan bertambah, pendidikan dan belajar satu paket dimana saling berkaitan yaitu pendidikan yang kita ketahui sekarang ini adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

                                                

Pertanyaan 2:

Setiap individu tentu saja pernah mengenyam pendidikan formal. Ceritakan pengalaman menarik Anda, ketika Anda menjadi seorang peserta didik yang berusaha memahami penjelasan dari guru Anda. (Cerita diharapkan memuat gambaran kondisi pada saat itu, upaya apa yang Anda lakukan untuk dapat memahami penjelasan guru, dan apa saja yang dilakukan oleh guru Anda pada saat itu untuk membantu Anda memahami pelajaran tersebut).

Jawaban:

Pengalaman menarik saya ketika menjadi peserta didik adalah pada saat saya berada di kelas XI. pada saat itu saya belajar kimia, guru saya menjelaskan materi di depan kelas. dan saya tidak memahami materi yang diajarkan guru saya pada saat itu. untuk memahami materi tersebut, saya menemui guru saya dan bertanya langsung kepada beliau. kemudian beliau menjelaskan materi yang tidak saya pahami.

 

Pertanyaan 3:

Saat pembelajaran berlangsung, seorang guru menyadari bahwa siswa di dalam kelas terlihat kurang bersemangat mengikuti pembelajaran. Saat itu, guru berinisiatif untuk memberikan hadiah kepada siswa yang bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru. Setelah satu bulan, guru itu tidak lagi memberikan hadiah kepada siswa ketika berhasil menjawab pertanyaan guru. Akan tetapi, siswa tetap bersemangat menjawab setiap pertanyaan, karena berharap akan mendapatkan hadiah dari guru ketika berhasil menjawab dengan benar. Setelah menyadari tidak ada hadiah lagi yang diberikan guru, para siswa kembali lagi kurang bersemangat saat belajar.

Menurut Anda, apa yang menyebabkan para siswa tersebut menampilkan perilaku seperti di awal pembelajaran (kurang bersemangat saat belajar)? Jika Anda menjadi guru, apa yang akan Anda lakukan agar semangat belajar siswa dapat bertahan walaupun tidak mendapatkan hadiah?

Jawaban:

Hal yang akan saya lakukan agar semangat belajar siswa bertahan walau tidak mendapat hadiah adalah pertama, menjadi pribadi guru yang disenangi siswa, kedua menyiapakan bahan materi yang menarik agar siswa tidak jenuh saat dikelas, ketiga menciptakan suasana kelas yang kondusif agar proses belajar mengajar dapat terlaksana dengan baik.

 

Pertanyaan 4:

Dalam kegiatan pertemuan tatap muka terbatas, pihak sekolah menempelkan poster perilaku hidup bersih dan sehat di setiap sudut sekolah, untuk membuat siswa menyadari pentingnya berperilaku hidup bersih dan sehat ketika berada di sekolah. Selain itu, guru juga secara berkala mengingatkan dan memberikan contoh bagaimana menerapkan perilaku hidup bersih kepada muridnya. Karena terbiasa melihat poster dan perilaku guru di sekolah, para siswa selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat saat berada di sekolah.

Menurut Anda, apa yang menyebabkan para siswa tersebut mampu menerapkan pola perilaku hidup bersih dan sehat tanpa perlu diingatkan?

Jawaban:

Yang menyebabkan para siswa tersebut mampu menerapkan pola perilaku hidup bersih dan sehat tanpa perlu diingatkan lagi adalah: 1. Siswa sudah terbiasa hidup sehat dan bersih dimanapun 2. Siswa melihat lingkungan dengan kondisi bersih dan juga ada poster tentang hidup bersih, sehingga siswa dapat menyadari dengan sendirrinya pentingnya hidup bersih

 

Pertanyaan 5:

Bayangkan jika Anda adalah seorang guru matematika di kelas VII. Saat ini, anda hendak menyampaikan materi mengenai matematika sosial yakni mencari nilai rata-rata (mean). Untuk memudahkan siswa dalam memahami pembelajaran, Anda mencoba untuk membuat urutan atau langkah-langkah yang perlu diikuti oleh siswa agar dapat mencari nilai rata-rata pada sebuah soal. Anda meminta kepada siswa untuk mengerjakan soal yang Anda berikan. Hasilnya, siswa mampu mengerjakan dengan benar, sesuai dengan langkah yang telah Anda siapkan. Beberapa saat kemudian, Anda meminta kepada siswa untuk mengulangi soal yang sama tanpa melihat urutan pengerjaan soal, dan siswa mampu mengerjakannya dengan benar.

Menurut Anda, apa yang membuat siswa mampu mengerjakan soal dengan baik pada percobaan kedua (tanpa melihat urutan/langkah  pengerjaan soal)? Sebagai seorang calon guru, dalam kegiatan belajar yang seperti apa metode di atas dapat diterapkan?

Jawaban:

Menurut saya yang membuat siswa mampu mengerjakan soal dengan baik pada percobaan kedua (tanpa melihat urutan/langkah pengerjaan soal) yaitu peserta didik tersebut dapat memahami pembelajaran yang telah diberikan, sebagai pengajar atau guru atau pendidik yang mengajar dia mengajarkan materi tersebut sesuai dengan urutan langkah2, maka dari itu siswa atau peserta didik tersebut dapat mengerjakan sesuai dengan langkah2 yang telah diberikan.

 

Pertanyaan 6:

Coba ingat-ingat pengalaman Anda ketika sekolah (SD/SMP/SMA), guru apa saja yang dapat membuat Anda tertarik mengikuti pembelajaran dan sebaliknya? Ceritakan sebuah pengalaman menarik Anda berkaitan dengan cara Anda membangkitkan motivasi pada diri Anda ketika menjadi seorang pelajar!

Jawaban:

Saat saya masih di bangku SMA, saya sangat tertarik dengan pelajaran Matematika karena cara mengajar guru saya yang selalu semangat dan menyenangkan dengan memberikan beberapa metode dan media pembelajaran yang mampu memotivasi siswa sehingga tidak bosan bagi saya mengikuti kelas beliau.

 

Pertanyaan 7:

Pernahkah anda mendengar istilah mindset atau pola pikir? Menurut Anda, apakah mindset itu? Apakah peran mindset dalam proses pembelajaran para peserta didik? Bagaimana cara Anda mengembangkan mindset yang Anda miliki saat ini?

Jawaban:

Mindset adalah suatu pola pikir bagaimana seseorang memandang sesuatu, mindset ini dalam proses pembelajaran sangat penting karena akan mempengaruhi tingkah laku dan tindakan, cara mengembangkannya adalah dengan cara membaca buku dan mencari pengetahuan di luar.

 

Thanks for reading, don't forget your feedback. Have a nice day.

MULAI DARI DIRI Topik 1 – Pembelajaran Sosial Emosional

MULAI DARI DIRI Topik 1 – Pembelajaran Sosial Emosional Halo sobat study, pada artikel kali ini kita akan membahas tentang emotional learn...