Logo

Logo
BSB Study Solutions

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 19 Agustus 2023

MULAI DARI DIRI Topik 1 – Pembelajaran Sosial Emosional

MULAI DARI DIRI Topik 1 – Pembelajaran Sosial Emosional

Halo sobat study, pada artikel kali ini kita akan membahas tentang emotional learning dalam Kehidupan Sehari-Hari. Happy Reading!!!



A.1. Mulai dari diri: Bagaimana mengenal atau mengidentifikasi emosi diri dalam kehidupan Anda sehari-hari.

Apakah Anda menyadari emosi Anda pada kondisi/situasi tertentu? (Misalnya saat bertengkar/memiliki konflik, apakah Anda menyadari bahwa Anda kesal, marah, dll.)

Ya, saya menyadari emosi saya pada saat situasi tertentu. Untuk emosi positif, saya tahu kapan saya bahagia, misalnya ketika melihat jawaban peserta didik saya mendapat nilai sangat baik di saat ulangan harian. Dan untuk emosi negatif, misalnya ketika berselisih paham dengan rekan kerja, saya akan merasa sedih karena merasa rendah diri, emosi negative yang sangat tidak baik untuk di tiru dan di pertahankan.

 

Apakah Anda mengalami kesulitan mengelola emosi tersebut?

Contoh: saya tahu saya marah, apakah mampu mengontrol? Apakah saya marah dengan meledak-ledak, atau bagaimana?

Ketika mengalami emosi positif, saya rasa saya bisa mengontrol. Ketika saya merasa bahagia, saya akan terlihat senang namun tetap pada kondisi yang stabil dan akan bersikap professional antara urusan pribadi dengan urusan kerja.

Untuk emosi negative tersebut, saya merasakan bahwa saya masih bisa mengontrol nya, karena ketika terjadi perselisihan dengan rekan kerja, baik saya yang salah atau bukan, saya mau meminta maaf kepada rekan kerja tersebut. Karena bagi saya mempertahankan silaturahmi sangat penting, saya takut jika menjadi dosa berkelanjutan.

 

Pada situasi seperti apa Anda sulit mengelola/mengontrol emosi?

(Misal saat saya sedih, dll)

Saya kesulitan mengontrol emosi ketika membaca buku atau menonton video yang berkaitan dengan kematian. Saya merasa sangat takut dan sedih hingga berlarut-larut.

 

Apa saja yang Anda rasakan saat berada di dalam situasi tersebut?

Misal: Saat saya sedih karena ada anggota keluarga yang meninggal 🡪 perasaan yang muncul adalah kebingungan, merasa bersalah, dll (respon bisa disesuaikan dengan kondisi yang Anda paparkan).

Saya merasakan dan bertanya-tanya kepada diri saya “Bagaimana jika saya meninggal sebentar lagi? Apa yang sudah saya persiapkan?”. Ketika mengalami kondisi seperti ini, saya menjadi ketakutan dan amat sedih hingga menangis dalam waktu yang lama. Menurut saya emosi yang seperti ini sulit di kontrol karena ketika mengalami hal demikian saya memikirkan banyak hal. Walaupun besoknya adalah jadwal kuliah atau sekolah, namun pada saat emosi seperti ini muncul saya bisa menangis sepanjang malam hingga subuh.

 

Usaha apa sajakah yang Anda lakukan untuk mengelola emosi Anda?

Misal: berusaha menahan air mata, mengalihkan perhatian ke kegiatan lain, dl

Yang saya lakukan adalah memikirkan hal-hal yang akan saya ubah kedepannya dan mulai membuat planning baru untuk menjadi lebih baik. Saya menyadari bahwa iman manusia selalu naik dan turun, apalagi kita yang berada di lingkungan luar dan melihat banyak aktivitas manusia dalam kehidupan, ini akan mempengaruhi pola pikir kita. Sehingga membuat rencna adalah hal terbaik yang saya lakukan.

 

Apakah usaha yang sudah Anda terapkan tersebut efektif? Jelaskan!

Dalam jangka waktu tertentu, usaha/rencana yang telah saya terapkan itu cukup efektif. Saya menjadi tenang dan cukup bahagia dengan hidup yang saya jalani. Secara berproses saya bisa berubah walaupun terkadang masih melakukan kesalahan dan kekeliruan.

 

Menurut Anda, mengapa kita perlu mengelola emosi khususnya dalam pergaulan sehari-hari?

Emosi yang kita alami tidak hanya emosi yang positif, sehingga ketika munculnya emosi negative dan kita tidak bisa mengontrolnya, hal itu bisa menjadi pemicu rusaknya hubungan sosial kita dengan orang lain. Misalnya pada saat perbedaan pendapat dengan teman dalam diskusi, kita tidak boleh egois dengan pendapat kita, itu akan mencitrakan bahwa kita orang yang keras kepala dan bisa merusak pertemanan kita. Semua orang bebas berpendapat, maka setiap hasil dalam rapat harus di diskusikan agar memperoleh suara bersama.

 

Pada bagian ini Anda diminta untuk melakukan refleksi emosi  saat melakukan relasi dengan orang lain dalam ruang lingkup pembelajaran.

A.2. Mulai dari diri : Relasi dengan orang lain

Anda pasti pernah menjadi seorang peserta didik. Menurut Anda bagaimana karakter guru yang baik?

Karakter guru yang baik bagi saya adalah 1) Guru yang mampu memperhatikan semua peserta didik tanpa terkecuali. Hal ini akan mempengaruhi hasil belajar peserta didik, karena ketika peserta didik diperhatikan, mereka akan memiliki semangat belajar. 2) Guru yang mampu bersikap professional (membedakan urusan pribadi dengan urusan kerja). Apapun yang terjadi di luar kelas adalah hal yang tidak sepatutnya guru bawa ke dalam kelas atau pembelajaran. Memperlihatkan wibawa guru yang baik dalam mengelola emosi adalah hal yang penting agar pandangan peserta didik menjadi positif terhadap guru. 3) Guru yang terus berinovasi dalam pembelajaran maupun teknologi. Kognitif bagi guru sangatlah penting, hal ini akan menunjukkan kemampuan guru saat mengajar di kelas, guru yang memiliki kognitif yang tinggi akan sangat terlihat oleh peserta didik di kelas, begitu juga sebaliknya. Dan juga tidak kalah pentingnya pada saat sekarang ini yaitu teknologi, guru harus mahir dalam teknologi karena hampir semua peserta didik sudah hidup di dunia teknologi, maka guru harus menyeimbangkan teknologi yang ada pada saat ini. Semakin banyak pengetahuan guru tentang teknologi dan pembelajaran maka itu akan semakin baik.

 

Bagaimana emosi yang seharusnya ditampilkan guru?

Emosi yang harus di tampilkan oleh guru adalah emosi positif yang sesuai dengan pembelajaran yang akan di bawakan. Tidak membeda-bedakan peserta didik, jika harus marah, maka guru sebaiknya marah dengan cara yang mendidik dan tidak meledak-ledak.

 

Menurut Anda, apakah Anda dapat menjadi guru yang inspiratif; menjadi teladan bagi peserta didik?

Menjadi guru inspiratif tentunya tidak mudah dan tidak bisa dicapai dalam waktu yang singkat, butuh proses untuk menjadi lebih baik. Namun dengan belajar dari pengalaman di lapangan dan juga melihat guru saat menjadi peserta didik dulu, maka sedikit demi sediki saya harus mampu meniru dan berinovasi yang baik agar menjadi guru yang inspiratif dan menjadi teladan bagi peserta didik

 

Melihat kondisi peserta didik saat ini dan metode pembelajaran yang beragam, tantangan apa yang akan dijumpai seorang guru? Bagaimana cara menghadapi tantangan tersebut?

Kondisi saat ini memang sangat beragam dengan berbagai metode pembelajaran. Berdasarkan kurikulum yang berlaku di Indonesia saat ini yaitu kurikulum merdeka, maka metode pembelajaran yang relevan di kelas juga sudah di tetapkan yaitu pembelajaran yang berfokus pada peserta didik, misalnya problem based learning (PBL), discovery learning, project based learning (PjBL). Tantangan yang saya lihat dalam kondisi saat ini yaitu pengaruh ponsel di kelas atau saat pembelajaran berlangsung. Cara menghadapi tantangan yang seperti ini menurut saya  adalah dengan membuat kesepakatan kelas sebelum memulai pembelajaran atau saat di awal semester dengan peserta didik, dan memastikan aturan itu berlaku bagi semua peserta didik tanpa terkecuali.

 

Apa dampaknya bila Anda tidak dapat mengelola emosi Anda ketika menghadapi tantangan tersebut?

Jika saya tidak mengelola emosi saya pada saat melihat tantangan atau pesemasalahan tersebut, bisa saja saya mengusir peserta didik tersebut setelah melakukan beberapa kali peringatan dan mengambil HP nya untuk diberikan kepada pihak guru BK.

 

A.3. Berikut adalah beragam situasi kegiatan belajar dan mengajar di kelas maupun lingkup sekolah. Anda diminta membayangkan kondisi tersebut. Bagaimana respon Anda terhadap situasi tersebut?

Guru menjelaskan tetapi peserta didik sibuk dengan aktivitas lain.
Atau
Selama pembelajaran daring, peserta didik tidak on-camera (tidak menyalakan kamera). Mereka juga jarang merespon.

Bagaimana respon emosi Anda? Bagaimana perasaan Anda?

Bagian pertama, ketika guru menerangkan dan peserta didik sibuk dengan aktivitas lain. Perasaan yang saya rasakan yiatu sedih dan kecewa, karena sama saja mereka tidak mendengarkan saya. Hal pertama yang saya lakukan adalah bertanya aktivitas apa yang mereka lakukan. Jika mereka mengerjakan tugas pada mata pelajaran lain atau bahkan mengerjakan sesuatu yang tidak berkaitan dengan pembelajaran, maka saya akan meminta mereka untuk menyimpan hal tersebut dan kembali melanjutkan pembelajaran, tidak lupa memberikan peringatan bahwa jika sampai tiga kali (sesuai kesepakatan kelas) kedapatan masih melakukan hal yang sama. Makan akan menerima konsekuensi yang di tetapkan.

Bagian kedua, Saat pembelajaran daring peserta didik tidak oncamera dan jarang merespon. Perasaan yang saya rasakan yaitu sedih dan merasa tidak dianggap serius oleh peserta didik. Hal yang saya lakukan adalah, sebelum memulai pembelajaran saya kan mengingatkan mereka bahwa pengambilan absen akan dilakukan secara acak saat pembelajaran berlangsung. Jika ketika saya panggil nama nya dan dia tidak memberikan repon, maka peserta didik tersebut saya anggap tidak hadir.

 

Guru mengajukan pertanyaan, peserta didik tidak ada yang menjawab
Atau
Menjawab sekenanya.

Bagaimana perasaan Anda ketika bisa mengontrol emosi Anda? Apakah efeknya? Bagaimana bila sebaliknya?

Bagian pertama, guru mengajukan pertanyaan dan tidak ada yang menjawab. Perasaan saya yaitu sedih. Ketika saya bisa mengontrol emosi saya, saya akan bertanya berulang agar mengetahhui bagian mana mereka yang tidak paham dengan yang saya jelaskan. Mungkin efeknya dengan stimulasi yang terus menerus akan membuat mereka mengerti bahwa saya bertanya agar mereka bisa lebih memahami materi. Jika sebaliknya, saya tidak bisa mengontrol emosi saya, maka saya akan langsung memberikan latihan kepada mereka tanpa menjelaskan kedua kalinya.

Bagian kedua, menjawab seenaknya. Perasaan saya yaitu merasa tidak di hargai. Ketika saya bisa mengontrol emosi saya, maka saya akan menganggap jawaban peserta didik tersebut sebagai bahan candaan atau hiburan di kelas, dan meminta peserta didik lain yang menjawab lebih serius sampai saya menemukan peserta didik yang serius saya akan terus memberi stimulus. Jika sebaliknya saya tidak bisa mengontrol emosi, maka saya akan mencatat bahwa kelakuan peserta didik tersebut dengan kelakuan negative.

 

Setelah mengerjakan Lembar kerja A1 sampai dengan A3, apakah Anda sudah mendapatkan gambaran tentang apa yang akan dipelajari dalam modul pembelajaran sosial dan emosional ini? Apa hal yang ingin Anda pelajari lebih lanjut? Silakan kemukakan harapan dan ekspektasi Anda dan tulis di kolom berikut ini (bisa dikumpulkan/diunggah pada tautan berikut)

Harapan dan ekspektasi bagi diri sendiri

Saya berharap di kelas nantinya saya dapat mengontrol semua emosi yang timbul dalam diri saya baik emosi negative maupun emosi positif. Dalam pembelajaran saya juga berharap bahwa saya akan terus bersikap professional yang akan membedakan urusan pribadi dengan urusan kerja. Hal lainnya yang saya harapkan yaitu bisa menjadi guru yang isnpiratif bagi peserta didik. Baik dari cara mengajar, sikap, kognitif dan kemampuan teknologi yang saya miliki.

 

Harapan dan ekspektasi bagi peserta didik Anda nantinya

Harapan saya pada peserta didik saya nantinya yaitu melihat peserta didik yang memiliki semangat belajar, bukan hanya untuk nilai yang tinggi, tapi mereka benar-benar ingin mengetahui tentang ilmu yang di berikan. Dan tidak menganggap sebagian ilmu itu tidak berguna. Secara umum saya berharap peserta didik yang ambisius namun tetap berakhlak mulia.

 

Thanks for reading, don't forget your feedback. Have a nice day.

Minggu, 28 Mei 2023

Eksplorasi Konsep TOPIK 1 COMPUTATIONAL THINKING – Contoh CT dalam Kehidupan Sehari-Hari

Halo sobat study, pada artikel kali ini kita akan membahas tentang Contoh CT dalam Kehidupan Sehari-Hari. Happy Reading!!!



  1. Sampai saat ini, Anda sudah mendapatkan contoh-contoh implementasi CT dalam kehidupan sehari-hari. Dalam contoh-contoh tersebut, dapat dilihat bahwa CT dapat diterapkan dengan ataupun tanpa menggunakan “komputer”. Tuliskanlah hal atau persoalan apa yang zaman sekarang tidak memakai “komputer”, TIK, dan robot tapi membutuhkan CT!
  2. Tuliskan dan jelaskan minimal satu contoh penerapan untuk masing-masing fondasi CT dalam kehidupan sehari-hari! Contoh yang Anda berikan dapat mengandung lebih dari satu fondasi.

Jawablah pertanyaan diatas, kemudian Anda unggah pada aktifitas Eksplorasi Konsep - Unggah Lembar Kerja Mahasiswa

 

Jawaban:

Nomor 1

Sampai saat ini, Anda sudah mendapatkan contoh-contoh implementasi CT dalam kehidupan sehari-hari. Dalam contoh-contoh tersebut, dapat dilihat bahwa CT dapat diterapkan dengan ataupun tanpa menggunakan “komputer”. Tuliskanlah hal atau persoalan apa yang zaman sekarang tidak memakai “komputer”, TIK, dan robot tapi membutuhkan CT!

Jawaban:

1)      Membuat telur dadar dengan wajan kecil untuk satu orang

2)      Membuat teh panas  dengan gelas dan gula yang pas

3)      Memaasak nasi dengan air yang setara dengan beras

Nomor 2

Tuliskan dan jelaskan minimal satu contoh penerapan untuk masing-masing fondasi CT dalam kehidupan sehari-hari! Contoh yang Anda berikan dapat mengandung lebih dari satu fondasi

Jawaban:

Ketika Kitamura berkendara lalu mobilnya mogok dan bannya kempes.

Dekomposisi: Kitamura melihat dua masalah yang muncul yaitu mobilnya mogok (ban kempes)  dan bensinnya hampir habis

Pengenalan Pola : Kitamura pernah mengalami hal serupa atau pernah melihat orang lain mengalami hal yang sama, maka hal yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah mengatasi ban kemps terlebih dahulu

Abstraksi : Bensin mobil Kitamura tinggal sedikit, namun masih cukup untuk pergi ke pom bensin, tapi itu bukanlah hal yang harus dilakukan pertama kali. Maka max harus focus dulu dengan ban kempesnya.

Algoritma : Lalu Kitamura mulai mengganti ban kempes dengan menggunakan dongkrak untuk mendongkrak mobil, dan setelah itu melepas baut pada ban yang kemps, dan mengganti dengan ban yang baru.

 

Thanks for reading, don't forget your feedback. Have a nice day.

Jumat, 26 Mei 2023

Eksplorasi Konsep TOPIK 1 FILOSOFI PENDIDIKAN - Perjalanan Pendidikan Nasional dari Perspektif Ki Hadjar Dewantara

Halo sobat study, pada artikel kali ini kita akan membahas tentang Perjalanan Pendidikan Nasional dari Perspektif Ki Hadjar Dewantara. Happy Reading!!!

 


Pada tahap Eksplorasi Konsep, Anda membaca tulisan teks pidato Ki Hadjar Dewantara pada penganugerahan Honoris Causa oleh Universitas Gajah Mada pada 7 November 1956 dan Video “Pendidikan Zaman Kolonial” untuk memberikan visualisasi bagi Anda untuk melihat Perjalan Pendidikan Nasional secara kritis dalam membangun konsep pemikiran Anda.

Setelah membaca tulisan Ki Hadjar Dewantara dan melihat video Pendidikan Zaman Kolonial, Anda membuat sebuah tulisan argumen kritis tentang:

Argumentasi kritis (minimum 300 kata dan maksimum 500 kata )tentang gerakan transformasi Ki Hadjar Dewantara dalam perkembangan pendidikan sebelum dan sesudah kemerdekaan (Catatan Reviewer – mohon dielaborasi maksud dari argumen kritis, misalnya untuk memberikan argumen kritisi itu membutuhkan referensi, data, fakta untuk membimbing mahasiswa sehingga ketika Dosen memeriksa hasil kerja mahasiswa dapat melihat acuan referensi yang disajikan)

 

Jawaban:

Berdasarkan paparan tulisan atau pidato dan juga video yang sudah saya saksikan, saya menangkap makna bahwa para penguasa bangsa Belanda di Indonesia sebenarnya sama sekali tidak memperhatikan soal pendidikan kebudayaan. Mereka sematamata mementingkan pengajaran, yang intelektualitas serta materialistis, karena pendidikan di situ semata-mata berupa pendidikan intelek. Hal ini tentunya akan berdampak bagi penempuh pendidikan di zaman itu karena yang dipelajari hanyalah bagian akademik saja dan menghilangkan kebudayaan-kebudayaan asli Indonesia atau yang ada hanyalah kecerdasan pikiran tapi minimnya tentang pendidikan yang kultural.

Hal lain yang dapat saya ambil adalah bahwa tidak sepenuhnya pendidikan di zaman kolonial itu mutlak jelek. Pembelajaran seperti itu juga bagus serta untuk menambah pengetahuan. Namun harus bersamaan dengan pendidikan kulural dan lingkungan sebagai pusat pendidikan yang mulia.

Pendidikan zaman kolonial hanya terbatas dan tidak semua orang bisa merasakan bagaimana duduk di bangku pendidikan. Salah satu contohnya dapat kita lihat di video “Pendidikan Zaman Kolonial” bahwa bupati mendirikan sekolah kabupaten hanya untuk mendidik calon pegawai saja, selanjutnya ada kelas bumiputra yang lahir di tahun yang sama yaitu 1854 yang hanya mengajarkan rakyat cara menulis, menghitung seperlunya dan diadakan untuk mereka yang akan membatu usaha keluarga mereka. Sangat terlihat jelas bahwa tidak semua rakyat bisa menempuh pendidikan, hingga lahirlah Taman Siswa tahun 1922. yang menjadi gerbang emas munculnya semangat jiwa kemerdekaan.

Pendidikan setelah kemerdekaan sudah lebih teratur sistemnya yang tidak hanya dikatakan untuk kecerdasan oikiran saja, tapi juga sudah ada kecerdasan kulturannya. Kondisi pendidikan yang ada di Indonesia setelah merdeka mengarah pada perubahan proses pembelajaran dan landasan pendidikan. Dan siswa Indonesia memiliki ciri tersendiri dalam dunia pendidikan. Pembelajaran dilaksanakan dengan menambahkan berbagai budaya bangsa Indonesia yang dapat diwariskan kegenarasi selanjutnya. Dan juga ada perubahan perubahan nama misalnya dahulu bernama “asrama”, kemudian di zaman Islam menjelma jadi “pondok pesantren”. Ditambah lagi saat sekarang ini sudah banyak pengembangan di bidang pendidikan. Dengan pembaruan seperti kurikulum dan system pengajaran yang berpusat pada peserta didik membuat perubahan yang diharapkan mampu memperbaiki pendidikan di Indonesia.

Thanks for reading, don't forget your feedback. Have a nice day.

Rabu, 24 Mei 2023

PROSEDUR PENGEMBANGAN KURIKULUM – TOPIK 1

Halo sobat study, pada artikel kali ini kita akan membahas tentang Prosedur Pengembangan Kurikulum. Happy Reading!!!

Jawablah pertanyaan berikut!

1. Apa yang dimaksud dengan pengembangan kurikulum?

2. Jelaskan prosedur pengembangan kurikulum yang sesuai!

Jawaban:

Nomor 1

Pengembangan kurikulum yakni perancangan kesempatan belajar yang bertujuan guna mengarahkan peserta didik menuju kepada transisi yang diharapkan serta mengevaluasi sampai mana transisi tersebut sudah terlaksana kepada para peserta didik (Bahri, 2011). Pendapat lain juga di paparkan oleh Sudarman (Sudarman, 2019) bahwasanya Pengembangan kurikulum adalah istilah yang komprehensif, didalamnya mencakup: perencanaan, penerapan dan evaluasi. Perencanaan kurikulum adalah langkah awal dalam membangun kurikulum ketika pekerja kurikulum membuat keputusan dan mengambil tindakan untuk menghasilkan perencanaan yang nantinya akan digunakan oleh guru dan peserta didik. Penerapan Kurikulum atau biasa disebut juga implementasi kurikulum berusaha untuk mentransfer perencanaan kurikulum ke dalam tindakan operasional di lapangan.

Menurut (Alfatih, dkk, 2022) Pengembangan kurikulum, selain mempertimbangan landasan filosofis, sosiologis, psikopedagogis, teoritis, dan landasan yuridis, juga mengacu pada pertimbangan yang bertalian dengan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum, yang digunakan sebagai kaidah yang harus ditempuh dan menjiwai suatu kurikulum yang akan disusun atau dikembangkan.


Nomor 2

Dahlan, dkk (2014) menyebutkan bahwa terdapat prosedur pengembangan kurikulum  secara baku yang direkomendasikan oleh para ahli kurikulum, yakni:

a)      Identifikasi kebutuhan, yakni berkaitan dengan tujuan pendidikan yang hendak diraih atau berkaitan dengan kebutuhan masyarakat

b)      Analisis dan pengukuran kebutuhan, yakni analisis terhadap identifikasi kebutuhan yang sebelumnya ditemukan sebagai bentuk penilaian dan pengukuran kelayakan kebutuhan

c)      Penyusunan desain kurikulum, yakni proses pengembangan desain kurikulum setelah menganalisis kebutuhan yang telah ditetapkan.

d)     Validasi kurikulum, implementasi kurikulum, yakni tahapan pengujian kurikulum dan pelaksanaan kurikulum

e)      Evaluasi kurikulum, yakni evaluasi terhadap hasil pelaksanaan kurikulum serta hambatan yang ditemukan dalam proses implementasinya sebagai bahan kajian pembaharuan kurikulum selanjutnya

Pendapat lain yaitu Julaeha (Jualeha, dkk. 2021) menyebutkan bahwa pengembangan  dalam kurikulum melalui empat tahapan yaitu:

a)      Merumuskan tujuan pembelajaran, yang terdiri dari tujuan umum dan khusus. Tujuan umum merupakan tujuan yang ingin diraih oleh satuan pendidikan atau pengembang kurikulum sedangkan tujuan khusus merupakan tujuan yang berasal dari tuntutan stakeholders

b)      Merumuskan dan menyeleksi pengalaman belajar. Tahap ini dapat dilalui dengan menyeleksi pengalaman belajar yang dibutuhkan dalam mencapai tujuan kurikulum atau pembelajaran. Pengalaman siswa harus sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, dimana setiap tujuan menentukan pengalaman belajar yang akan didapatkan masing-masing siswa. Selain itu, setiap pengalaman belajar yang didapatkan juga harus memuaskan keingintahuan siswa. Setiap rancangan pembelajaran juga disusun dengan melibatkan partisipasi siswa. Setiap pembelajaran juga harus memungkinkan memiliki lebih dari satu tujuan pembelajaran yang berbeda-beda. Pengalaman belajar yang dipilih juga harus dapat meningkatkan dan mengembangkan kemampuan berpikir siswa

c)      Mengorganisasi pengalaman belajar. Terdapat beberapa jenis pengorganisasian pengalaman belajar. Pertama, pengorganisasian secara vertikal dan kedua secara horizontal. Pengorganisasian secara vertikal apabila menghubungkan pengalaman belajar dalam satu kajian yang sama dalam tingkat yang berbeda. Sedang pengorganisasian secara horizontal jika kita menghubungkan pengalaman belajar dalam bidang geografi dan sejarah dalam tingkat yang sama

d)     Mengevaluasi kurikulum. Terdapat dua aspek yang perlu diperhatikan sehubungan dengan evaluasi. Pertama, evaluasi harus menilai apakah telah terjadi perubahan tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah dirumuskan. Kedua, evaluasi sebaiknya menggunakan lebih dari satu alat penilaian dalam suatu waktu tertentu. Lebih lanjut, terdapat dua fungsi evaluasi. Pertama, fungsi sumatif yakni evaluasi yang digunakan untuk memperoleh data tentang ketercapaian tujuan oleh peserta didik. Kedua, fungsi formatif yakni evaluasi untuk melihat efektivitas proses pembelajaran

Lebih lanjut, (Fajri, 2019) menguraikan proses pengembangan kurikulum secara lengkap. Proses pengembangan kurikulum dimulai dari perencanaan dan berakhir pada evaluasi. Sebagai sebuah proses, berarti dalam pelaksanaan pengembangan kurikulum mencakup berbagai tahapan yang wajib dilaksanakan seperti yang telah dipaparkan dari Varary (dalam Fajri, 2019)



 

REFERENSI

Al-Fatih, Muhammad. (2022). Pengembangan Kurikulum Pembelajaran Implementasinya di SD Terpadu. Vol. 6 – No. 1, page 421-427. Jurnal Pendidikan Edumaspul.

Bahri, S. (2011). Pengembangan Kurikulum Dasar Dan Tujuannya. Jurnal Ilmiah Islam Futura, Vol. 11(1), 15. https://doi.org/https://doi.org/10.22373/jiif.v11i1.61

Dahlan, D., Budiwati, N., & Kurniawati, S. (2014). Pengembangan Model Kurikulum Pendidikan Ekonomi Untuk Menyiapkan Guru Profesional Di Sekolah Bertaraf Internasional. PARAMETER: Jurnal Pendidikan Universitas Negeri Jakarta, 25(2), 56–61. https://doi.org/https://doi.org/10.21009/parameter.252.01

Fajri, K. N. (2019). Proses Pengembangan Kurikulum. Islamika, 1(2), 35–48. https://doi.org/https://doi.org/10.36088/islamika.v1i2.193

Julaeha, S. (2019). Problematika Kurikulum dan Pembelajaran Pendidikan Karakter. Jurnal Penelitian Pendidikan Islam, Vol 7 No 2 years 2019, p 157. https://doi.org/https://doi.org/10.36667/jppi.v7i2.367

Sudarman. 2019. Pengembangan Kurikulum (Kajian Teori dan Praktik). Mulawarman University Press. Samarinda

 

 

Thanks for reading, don't forget your feedback. Have a nice day.

Minggu, 21 Mei 2023

SIMULASI 4 – LEMBAR KERJA BEDAH LMS PLATFORM BELAJAR

Halo sobat study, pada artikel kali ini kita akan membahas tentang Lembar Kerja Bedah LMS Platform Belajar. Happy Reading!!!

 

Bahan

1. LMS PPB H-1


Langkah-langkah Kegiatan

1. Tuliskan inti pembahasan berdasarkan alur MERRDEKA!

2. Tuliskan aktivitas peserta pada setiap alur MERRDEKA!

3. Tuliskan tugas/produk peserta pada setiap alur MERRDEKA!


ALUR

INTI PEMBAHASAN

AKTIVITAS PESERTA

TUGAS/PRODUK PESERTA

M

Mulai Dari Diri

Diberikan beberapa pertanyaan mengenai topik yang akan di bahas. Lalu peserta diminta untuk menjawab pertanyaan tersebut berdasarkan pengetahuan secara umum

Menjawab pertanyaan yang diberikan di LMS seputar topik yang akan dibahas.

Hasil jawaban peserta yang di jawab pada LMS

E

Eksplorasi Konsep

Berisi paparan konsep yang akan di pelajari pada topik tersebut

Peserta melihat video dan membaca artikel, mengerjakan kuis, jawab kuis langsung diberikan ke peserta.

Pemahaman peserta terhadap konsep materi yang dipelajari, serta jawaban dari pertanyaan yang muncul pada tahap mulai dari diri. Serta tanggapan terhadap video yang di tonton

R

Ruang Kolaborasi

Penugasan kelompok untuk memperdalam pemahaman dan mendorong kolaborasi

Peserta membentuk kelompok yang terdiri dari 4-5 orang selanjutnya mendiskusikan topik yang telah ditentukan

Bahan presentasi dalam bentuk PPT, Infografis, Mind Mapping atau poster.

R

Refleksi Terbimbing

Peserta menuliskan refleksi pembelajaran dengan panduan pertanyaan yang disiapkan

Melakukan refleksi terhadap hasil diskusi peserta

Perbaikan hasil dari diskusi peserta jika terdapat saran dan masukan.

D

Demonstrasi Kontekstual

Kegiatan presentasi hasil diskusi

Peserta mempresentasikan hasil diskusi yang sebelumnya telah dievaluasi oleh pendamping

Laporan hasil diskusi berupa pelaksanaan diskusi, kritik dan saran, serta pertanyaan dari audiens/rekan sejawat

E

Elaborasi Pemahaman

Kegiatan menjawab pertanyaan terkait topik yang telah dibahas

Peserta menjawab beberapa pertanyaan sebagai bentuk pemahaman dari konsep yang telah dipelajari

Kumpulan tugas dan tingkat pemahaman peserta yang lebih baik

K

Koneksi Antar Materi

Kegiatan refleksi terhadap hubungan konsep yang dipelajari dengan materi lainnya

Peserta membuat peta konsep seputar hubungan yang ada dari konsep yang telah dipelajari

Hasil berupa Mind Mapping dan Infografis

A

Aksi Nyata

Kegiatan pelaksanaan setiap tahapan yang telah dipelajari pada setipa topik

Peserta melakukan aksi nyata berupa kegiatan yang telah dirancang sesuai dengan konsep yang telah dipelajari

Hasil dari aksi nyata berupa laporan kegiatan bisa juga berbentuk artikel































Thanks for reading, don't forget your feedback. Have a nice day.

Kamis, 18 Mei 2023

SIMULASI 5 – Lesson Learn

 Halo sobat study, pada artikel kali ini kita akan membahas tentang Lesson Learn. Happy Reading!!!

 


(Aktivitas ini mirip dengan Blog pada umumnya yang dapat dikelola oleh individu dan merupakan kumpulan pemikiran, refleksi, informasi, dan lain lain. Seperti Blog biasanya, pada aktivitas ini Anda dapat menggabungkan teks, gambar, dan tautan ke blog lain, halaman web, dan media lain yang terkait dengan topiknya.

Salah satu fitur yang menarik adalah komentar. Anda dapat melihat tulisan yang sudah dibuat oleh peserta lain dan memberikan komentar positif. Dengan melihat tulisan blog peserta lain dan saling berkomentar akan membentuk pengetahuan yang lebih luas dan membangun koneksi sosial antar peserta.)

Untuk mensimulasikan aktivitas blog ini, silakan jawab pertanyaan reflektif dibawah ini.

Pada saat ini, Anda baru saja melewati rangkaian pengalaman belajar yang jika tidak dengan sengaja kita maknai pembelajarannya maka semua akan hilang begitu saja. Oleh karena itu, pada bagian ini Anda akan meninjau kembali perjalanan penggunaan LMS Platform Belajar. Silahkan Anda ingat-ingat kembali jawaban Anda pada bagian Mulai Dari Diri, terutama pada bagian nilai dan peran Anda. Silahkan Anda renungkan, kemudian jawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini.

Apa lesson learn yang diperoleh setelah melakukan proses pembelajaran?

Jawaban:

Lesson learned yaitu sebuah dokumen yang didapatkan dari proses pembelajaran dari aktivitas yang dialami. Ini dapat didapatkan baik dari pengalaman yang dialami sendiri ataupun dari orang lain. Lesson learned dapat dijadikan sebuah dokumen aset untuk  process continous improvement individu maupun organisasi. 

Lesson learn yang saya peroleh setelah melakukan proses pembelajaran adalah sebagai berikut:

  1. Belajar dari kesalahan apa yang pernah dilakukan;
  2. Mengulangi good practice atau hasil yang baik;
  3. Menghindari atau mencegah kesalahan (bad practice atau bad experience) terulang kembali;
  4. Memitigasi risiko yang sama buat timbul pada proyek yang baru;
  5. Bisa menduplikasi proses yang dengan lebih baik;
  6. Katalis untuk meningkatkan kecepatan proses pembelajaran personal ataupun organisasi.

 

LMS sebagai Platform Belajar

Simulasi penggunaan LMS Platform dapat membantu mahasiswa dalam memahami penggunaan masing-masing fitur yang tersedia pada LMS. Dengan menggunakan LMS juga kita dapat belajar mandiri, mencari tahu tentang topik atau pun materi yang telah dijelaskan oleh pendidik. Materi yang diberikan oleh pendidik mungkin belum semua tecerna dengan baik sehingga lewat tugas yang ada pada LMS dapat memberi kesempatan buat kita sebagai peserta belajar dan mencari tau akan topik yang sudah selesai dibahas. Tugas yang diberikannya pun berbagai macam ragam. Dari menyebutkan, memberikan alasan, uraian, pendapat sampai kepada mind mapping. Ini bertujuan agar peserta belajar lebih dan melatih diri dengan tugas-tugas yang diberikan

 

Thanks for reading, don't forget your feedback. Have a nice day.

MULAI DARI DIRI Topik 1 – Pembelajaran Sosial Emosional

MULAI DARI DIRI Topik 1 – Pembelajaran Sosial Emosional Halo sobat study, pada artikel kali ini kita akan membahas tentang emotional learn...